HUT OPM? PAPUA TAK GENTAR !
HUT OPM? PAPUA TAK GENTAR ! |
GERAK gerik Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan segala pendukungnya di wilayah Papua semakin mengkhawatirkan. Apalagi jelang ulang tahun OPM pada awal Desember nanti, yang umumnya seringkali diwarnai oleh aksi kekerasan OPM kepada masyarakat sipil yang tidak berdosa. Segala bentuk kekacauan yang mengancam perdamaian di Papua harus segera diatasi agar OPM tidak bertindak lebih jauh lagi
.
Tentu ingatan kita masih jelas terasa pada 1 Desember 2018 lalu, dimana sebanyak 31 warga sipil meregang nyawa karena diterjang oleh timah panas dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Para korban tersebut ternyata pekerja proyek infrastruktur yang tengah mengerjakan pembangunan. Selain korban dari kalangan pendatang, serangan oleh kelompok tersebut juga memakan korban meninggal dari warga Papua Asli.
.
Selain menyerang warga sipil, mereka juga menyasar aparat keamanan untuk menjadi sasaran penyerangan mereka. Dalam kontak tembak di Distrik Tembagapura. Seorang anggota Brimob meninggal dunia dan lainnya terluka. Hal tersebut menunjukkan bahwa gerakan separatis di Papua telah berani melawan aparat penegak hukum.
.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku pemerintah perlu mewaspadai opini yang tidak terduga jelang peringatan Ulang Tahun OPM pada 1 Desember.
.
Ia mengatakan, propaganda politik bisa muncul jelang peringatan HUT OPM. Dia memastikan pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi. Mahfud menyebutkan standar pengamanan di Papua tidak berubah. Standar keamanana tersebut akan ditetapkan ke sejumlah pihak, termasuk para aparat keamanan.
.
OPM terbukti tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, mereka telah terbukti berani menyerang sesama warga Papua hanya karena tidak sesuai dengan pemikiran OPM terkait pembebasan atau referendum. Kekejaman yang dilakukan oleh OPM juga sudah kelewat batas, sehingga aparat keamanan perlu memberikan tindakan tegas jika OPM kembali berulah.
.
Ulang tahun OPM sungguh tak perlu mendapatkan dukungan dari siapapun jika kelompok separatis tersebut masih ingin melukai sesama anak bangsa dengan keinginannya untuk lepas dari NKRI. Penghianatan yang mereka lakukan telah menggerogoti kedamaian tanah Papua tersebut. Entah mereka bergerak sendiri atau sudah dimanfaatkan oleh pihak Asing, yang jelas OPM telah banyak melakukan propaganda secara underground melalui media daring untuk memperoleh simpati internasional dengan mengeksploitasi permasalahan ‘HAM’ di Papua.
.
Para tokoh adat di kabupaten Jayapura dengan tegas menyatakan sikap menolak anggapan segelintir orang yang menyebut 1 Desember sebagai hari kemerdekaan Bangsa Papua sebab sejarah telah mencatat bahwa Papua sudah menjadi bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
.
Tokoh adat Papua lewat pernyataan sikapnya menyatakan sejumlah hal diantaranya, menolak dengan tegas tanggal 1 Desember sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Papua atau hari TPN-OPM
Tidak ada komentar