Hati-hati Dengan Kebohongan Dan Tipu Muslihat Veronica Koman
Hati-hati Dengan Kebohongan Dan Tipu Muslihat Veronica Koman |
Veronica Koman kembali menyebarkan HOAX untuk memecah belah bangsa. sejak 17 Agustus 2019, banyak informasi soal Papua yang tidak benar disebarkan Veronica K oman di media sosial sehingga memicu terjadinya kerusuhan. Foto yang dia tampilkan adalah aksi damai warga Jayapura menuntut penyelesaian kasus Surabaya. Saat ini para tersangka kasus tersebut sudah disidangkan di pengadilan. Mayoritas masyarakat Papua malah menolak referendum.
Veronica Koman bukan orang Papua, dia tidak mewakili masyarakat Papua. Semua tindakannya hanyalah berlandaskan motif ekonomi semata. Dia ingin mencari sensasi dan uang dari kucuran dana LSM dunia. Motif yang sama ketika menikahi orang bule, supaya dia bisa hidup mengeruk uang dari orang asing. Isu tentang Papua hanyalah barang jualan dan bualannya saja.
Belum lama ini Veronica Koman juga membuat isu bohong dengan mengatakan bahwa patung Jenderal Sudirman di Istana adalah sosok Oligarki Jokowi. Sebelumnya ahli waris keturunan Jenderal Sudirman sendiri memaafkan Veronica dan berdoa juga berharap semoga Veronica mendapat hidayah. Itu adalah salah satu bukti bahwa omongan Veronica hanyalah bualan, tidak berdasar fakta.
Selain itu Veronica adalah orang yang gemar ingkar janji. Dia melanggar perjanjian beasiswa yang dia tandatangani sendiri. Mau uangnya tapi tidak mau menjalankan kewajibannya. Ketika ada pembantaian 31 orang pekerja oleh OPM 1 Desember 2018 dia tidak bicara. Ketika ada suami istri diserte OPM dan dibantai dia diam saja, ketika ada tukang ojek dibantai OPM dan dibunuh, dia tidak komentar.
Sudah jelas ujarannya hanyalah untuk mencari sensasi dan dana dari NGO/LSM luar negeri. Ingin mendapat penghargaan seperti Malala Yousafzai tetapi bersikap pengecut seperti Benny Wenda yang mengorbankan rakyat Papua sendiri.
Kenyataannya, masyarakat Papua maupun tokoh masyarakat Papua tidak terpengaruh oleh provokasi pembohong di media sosial tersebut. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Papua dan tokoh Masyarakatnya masih menginginkan kedamaian di Bumi Cenderawasih. Bagi masyarakat Papua, NKRI adalah harga mati.
Tidak ada komentar