Sumringahnya Masyarakat Pedalaman Papua

Sumringahnya Masyarakat Pedalaman Papua 

Dengan menumpang sebuah kapal speed bertuliskan Papua Star yang berkekuatan 600 PK, saya bersama dengan beberapa rekan mengunjungi tiga daerah pedalaman sekaligus di Papua yaitu Kampung Ohotya, Kampung Fanamo dan Omawita.
.
Adapun tujuan kami mengunjungi daerah ini adalah melihat lebih dekat geliat aktivitas penduduk utamanya di sektor ekonomi, sosial, budaya dan transportasi
.
 Saya melihat dari raut wajah mereka,tak nampak sikap pasrah dan tak ada keluhan padahal mereka berada pada daerah yang serba terbatas. Justru mereka malah menunjukkan semangat juangnya menghadapi kerasnya kehidupan dengan memanfaatkan hasil dari kebun dan hasil tangkapan ikan.
.
Mereka lalu bercerita kepada kami bahwa kehidupannya dahulu sangat beda dengan kehidupan mereka sekarang. Dahulu mereka kesulitan dalam menyalurkan hasil jerih payahnya ke area kota untuk dijual.
.
Walaupun hasilnya banyak tapi akhirnya hanya sekadar konsumsi belaka dan terbuang percuma karena sulitnya akses transportasi menyalurkannya ke kota.
.
Namun berkat campur tangan pemerintah utamanya sejak pemerintahan Jokowi-JK 5 tahun terakhir ini, yang menawarkan berbagai bantuan utamanya sektor transportasi, akhirnya mereka bisa mendistribusikan hasil ladang dan ikan dengan lancar.
.
Perlahan tapi pasti, akhirnya mereka bisa memperbaiki perekonomian keluarga mereka.
.
Beberapa waktu yang lalu, saya juga berkesempatan mengunjungi kawasan pasar sentral yang berada di Papua tepatnya di Kabupaten Mimika.
.
Sambil belanja beberapa keperluan, saya menyempatkan bertanya ke Mama-Mama Papua tentang perubahan yang mereka rasakan sejak pemerintah menawakan bantuan renovasi pasar dan penyediaan sarana dan prasana transportasi mereka dari kampung ke kota. Hampir semuanya merespon positif.
.
Ada yang mengapresiasi subsidi transportasi darat berupa subsidi pembayaran Bus DAMRI dan ada juga yang mengapresiasi tata kelola pasar di jantung kota Timika ini. Bus ini memberikan pelayanan transportasi dari beberapa kampung seputaran Mimika seperti Kampung Pigapu dan Iwaka.
.
Manfaatnya, dapat mempersingkat waktu tempuh mereka dalam melakukan perjalanan ke pasar untuk menjual hasil kebunnya berupa pisang, jambu, sayur mayur, singkong, untuk dijual ke kota utamanya di Pasar sentral Timika. Berkat subsidi yang ada, masyarakat dari kampung bisa menikmati pelayanan transportasi dengan harga terjangkau.
.
Bisa dibayangkan jika tak ada transportasi DAMRI ke kampung-kampung ini, keuntungan dari hasil penjualannya hanya sedikit saja karena habis di ongkos transportasi ojek yang tergolong agak mahal.
.
Tak hanya di sektor darat dan laut, di Bandara Mozes Kilangin Timika Papua, ada beberapa pesawat yang menyediakan penerbangan ke daerah pedalaman yang selama ini menjadi pusat/titik mobilisasi logistik Papua seperti ke Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Intan Jaya, Tolikara, dan Ilaga.
.
Seperti diketahui bahwa transportasi udara menjadi satu-satunya pilihan dan menjadi tulang punggung bagi masyarakat di Pegunungan Papua.
.
Disadari bahwa sektor transportasi udara telah menjadi penunjang utama pembangunan di Papua yang hampir 80% wilayah geografisnya adalah pegunungan dengan ketinggian rata-rata 500 hingga lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut.
____
Penulis: Heriyanto Rantelino (Pemuda Timika, Papua)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.