Membakar Rumah Sakit dan Sekolah, OPM dan Anggotanya Adalah Monster Keji
Membakar Rumah Sakit dan Sekolah, OPM dan Anggotanya Adalah Monster Keji |
Hal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata OPM sungguh sangat tidak masuk akal manusia. Mereka secara brutal membakar Rumah Sakit dan Sekolah di Tembagapura. Selain itu tindakan mereka bagai monster yang sadis. Mereka membantai para pekerja sipil dalam keadaan menyerah dan terikat dengan darah dingin. Tindakan mereka tidak berbeda dengan ISIS.
.
Kelompok bersenjata Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran sekolah dan rumah sakit di Kampung Banti, sekitar areal pertambangan PT Freeport di Tembagapura, Timika, Papua beberaoa hari lalu. Bahkan, OPM mengancam akan terus melancarkan serangan terhadap fasilitas dan kepentingan Indonesia.
.
Kepala Staf Komando Daerah Pertahanan (KASDAP) KODAP III TPN OPM Kali Kopi Freeport Hengki Wanmang mengatakan, pembakaran terhadap gedung sekolah dan Rumah Sakit karena fasilitas tersebut adalah kepentingan Indonesia.
.
“Kami bertanggung jawab, kami yang bakar gedung sekolah dan rumah sakit," kata Hengki melalui pesan elektroniknya Rabu 4 April 2018. Ia melanjutkan, pihaknya akan terus melancarkan serangan terhadap fasilitas milik Indonesia. “Kami akan terus menyerang,” tegasnya.
.
Pembakaran rumah sakit dan gedung sekolah dianggap sebagai bentuk penolakan atas kehadiran militer Indonesia di Banti, dan juga aktifitas pemerintah kampung ataupun kegiatan dinas dari sistem pemerintah Indonesia di wilayah Tembagapura Papua.
.
Hengki juga menilai bahwa rumah sakit ibarat perbengkelan, karena bukan menyembuhkan malah tambah sakit dan meninggal sehingga tidak layak bagi masyarakat Papua, tidak hanya di Banti tetapi hampir seluruh Papua tentu sama.
.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom yang juga bertindak sebagai Diplomat TPNPB di luar negeri, mengatakan seluruh kegiatan Indonesia di Papua harus dihentikan. "Gedung-gedung apa saja milik dinas pemerintah Indonesia itu harus dimusnakan, memang itu yang sudah diatur dalam prinsip perang TPNPB, itu namanya perang pembebasan bentuk perang dalam aturan perang Internasional, jadi lawan sampai Papua merdeka", ujarnya.
Tidak ada komentar