Tokoh Adat Papua: Jangan Ada Lagi Kekerasan di Papua

Jangan Ada Lagi Kekerasan di Papua

Tokoh adat atau Ketua Wilayah Adat La Pago Agus Rawa Kogoya mengimbau, seluruh masyarakat yang ada di Bumi Cenderawasih untuk tidak terhasut dengan isu seputar 1 Desember. Pernyataan serupa dilontarkan Tokoh adat Papua, Ondofolo Yanto Eluay.
.
 Tokoh adat Papua, Ondofolo Yanto Eluay menyatakan, sejarah 1 Desember yang oleh sebagian kelompok diperingati sebagai Hari Papua Merdeka sebenarnya merupakan skenario licik Belanda untuk menguasai Bumi Cendrawasih.
.
Dia menegaskan agar masyarakat tidak terlena dengan Papua Merdeka. "Kembangkan diri untuk Papua yang lebih baik. Kita harus berkarya maju, Papua harus sejahtera, kalau bukan kita siapa lagi, dan kalau tidak sekarang kapan lagi. Ayo bangkit untuk Papua yang lebih baik," tandasnya.
.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Puncak, Papua, Willem Wandik, mengharapkan tidak ada lagi aksi kekerasan di bumi Cenderawasih selama medio Desember 2019. Momentum tersebut harus dijaga kesuciannya untuk menyambut hari raya Natal.
.
“Tidak boleh lagi ada tumpah darah di Tanah Papua. Dengan hati yang sungguh-sungguh bersih, mari semua pihak mempersiapkan datangnya hari raya Natal,” kata Willem Wandik di Timika, Sabtu.
.
Willem menjamin situasi di daerahnya hingga kini aman dan kondusif. Ia berharap situasi yang kondusif itu tetap dipertahankan hingga hari raya Natal 25 Desember 2019 bahkan hingga pergantian tahun.
.
Ia juga mengakui kondisi keamanan di wilayah Pegunungan Tengah Papua seperti di Kabupaten Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya bahkan hingga ke Jayawijaya sering terganggu akibat teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.