Kementan Dorong Sentra Produksi Pertanian di Papua
Kementan Dorong Sentra Produksi Pertanian di Papua |
Saat ini kawasan Indonesia Timur masih menjadi wilayah yang belum baik pengembangannya, termasuk di sektor pertanian. Dengan begitu, Kementerian Pertanian (Kementan) pun mencoba untuk menumbuhkan sentra produksi di beberapa kawasan Timur.
.
“Kita coba menumbuhkan sentra produksi di daerah itu. Jadi misalnya sekarang di Maluku, apakah Maluku itu nggak bisa menanam cabai atau bawang? Pasti bisa kan. Itu yang kita dorong untuk punya sentra produksi, begitu juga dengan Papua dan Papua Barat,” terang Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Selasa (31/12).
.
Oleh karena itu, pada 2020 pihaknya telah mempunyai skema untuk mengentaskan daerah rawan pangan. Nantinya, setiap daerah akan dilakukan identifikasi. “Kita punya program namanya family farming. Kita akan lakukan mulai 2020 sampai 5 tahun ke depan,” kata dia.
.
“Semua komoditas kita coba dan yang akan kita angkat itu pangan lokal, contoh misalnya sagu. Ini sudah mulai sekarang banyak diproduksi. Kemudian ada singkong, artinya pangan lokal juga kita tingkatkan sebagai substitusi kebutuhan karbohidrat,” tutur Agung.
.
Untuk sistem logistik pun juga akan dibenahi. Sebab, sebagai negara kepulauan, sudah tentu tantangan terbesarnya adalah pengiriman atau distribusi barang. “Ini yang kita perbaiki adalah sistem logistik kita. Indonesia ini bukan negara yang mudah, kita punya 17.000 pulau. Mendistribusikan pangan di 17.000 pulau ini tidak mudah,” ujarnya.
.
Kementerian Pertanian (Kementan) bakal bangun Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Papua dan Riau pada 2020. Hal ini dilakukan untuk memudahkan distribusi pangan murah di kawasan tersebut.
.
TTIC merupakan bentuk penjualan bahan pokok dengan harga murah atau pasar murah. TTIC merupakan program pemerintah untuk memangkas rantai pasok komoditas, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
Tidak ada komentar